Jackpot Daging Sapi

Sejak kecil saya jarang makan daging, terutama daging merah. Keluarga saya tidak membudayakan mengkonsumsi daging. Kalau pun ada menu daging, paling daging ayam dengan kuantitas yang sangat sedikit. Kami terbiasa memilih daun –daunan daripada daging. Maklum di kampung. Daging adalah menu yang sulit habisnya dan mahal, tidak terjangkau, jadi jarang ada di rumah. Setiap hari raya qur’ban dan keluarga kami kebagian jatah daging –terutama kambing, ibu saya hanya mengolah daging tersebut kemudian membagikannya lagi kepada tetangga. Kami sekeluarga tidak suka daging kambing.

Lalu, tahun kemarin –tepatnya saya lupa, seorang teman kerja sengaja membawakan saya sepotong rendang daging sapi berukuran kecil. Karena dia sudah memasaknya sendiri dan membawakannya untuk saya, saya pun membawanya pulang untuk dimakan di kosan saja. Waktu itu, saya memang jarang sekali makan daging sapi, jadi saya lumayan harus menunggu lama munculnya mood makan. Akhirnya saya memanaskan sepotong daging kecil tersebut dan baru sempat memakannya keesokan paginya.

Read More »