Pisang, Pulau Sempu, Bromo, dan Siwi!

Eat banana, and you’ll be happy (Maximillan Heartwood)

Itu adalah prinsip kebahagiaan dari Max, seorang kawan dari Politikana dulu. Meskipun saya tidak begitu paham secara ilmiah bagaimana buah pisang bisa mempengaruhi mood atau menimbulkan hormon bahagia, tapi memakan buah pisang setiap pagi untuk sarapan itu memang mengenyangkan dan bikin senang! :mrgreen:

Tapi jika kamu tidak suka pisang, tenang, ada cara lain untuk menimbulkan rasa bahagia atau senang yang berkepanjangan. Apa itu? Jreng jreng jreng….Itu adalah bertemu dengan banyak orang baru. Jika kamu sedang bersedih, maka keluarlah, dan bertemulah dengan orang-orang baru. Pelajari mereka. Serap hal-hal positif dari mereka.

Bertemu dengan banyak orang salah satunya bisa dengan cara trip/jalan-jalan sambil liburan ke berbagai tempat wisata bersama rombongan yang dikelola oleh biro perjalanan online. Di situ kamu akan bertemu banyak sekali orang dari beberapa kota dan menghabiskan waktu liburan bersama-sama. Bayangkan, bertamasya bersama orang asing yang baru kenal! Coba dibayangkan dulu bagaimana asiknya bertemu kawan baru, cerita baru, belajar beradaptasi, sambil melihat suasana alam liar yang indah. Sudah dibayangkan? Kalau sudah, mari kita sedikit bercerita soal trip saya bulan September tahun 2013 kemarin ke Pulau Sempu dan Bromo yang diselenggarakan oleh sebuah EO perjalanan online.

Kenapa saya memilih EO online? Pertama, karena murah meriah. Harga trip ke dua tempat itu hanya 585 ribu sudah termasuk semua (belum termasuk ongkos PP dari kota masing-masing menuju Malang). Kedua, karena bisa ketemu banyak orang baru. Kami dipertemukan di stasiun Malang dan mempersiapkan semua sesuai petunjuk yang ada di situsnya, termasuk jadwal secara rinci. Takut tertipu? Sempat takut, tapi karena saya direkomendasikan teman, jadi ketakutan itu tidak terlalu membuat masalah. Dan ternyata memang aman.

Baik Pulau Sempu maupun Bromo belum pernah saya kunjungi sebelumnya. Kedua lokasi ini berada di Malang. Oh Malang, saya langsung teringat Siwi. Lalu membuat janji kencan berdua.

Untuk detail soal persiapan trip bersama EO online begini, saya harus menulisnya secara terpisah karena akan sangat panjang kalau digabung di sini. Jadi sekarang saya hanya akan bercerita soal kesan dan pesan *halah berasa habis kemping pas jaman sekolahan dulu* di dua tempat trip ini.

 

  1. Pulau Sempu

Pulau ini berada jauh sekali dari pusat Kota Malang. Di stasiun Malang, seluruh rombongan berkumpul, briefing awal sambil makan, bisa sambil kenalan, foto-foto atau ngeceng-ngeceng juga boleh. Lalu berangkat ke pinggir pantai menggunakan mobil tentara, kira-kira 2 jam perjalanan. Dari situ, menyebrang menggunakan perahu menuju Pulau Sempu. Lumayan jauh juga jaraknya. Dan, dimulailah perjalanan yang penuh usaha keras melintasi hutan menuju ke lokasi utama dimana orang-orang biasa berkemah atau berenang. Perjalanan melintasi hutan ini lumayan ya cyyyn, bisa bikin orang hamil melahirkan mendadak wkwkwk. Cocok buat yang ingin menurunkan berat badan.

Pemandangannya bagus sekali. Ditambah panitia yang super ramah, menjadi tambah bagus. Kami mendirikan tenda di pinggir pantai, menonton panitia memasak untuk makan malam, jalan-jalan di pantai dan mendaki batu-batu menuju puncak yang ada bendera merah putihnya. Lumayan bikin puyeng kalau melihat ke bawah dari ketinggian seperti itu, jadi kalian harus ekstra hati-hati.

Warning bagi yang belum pernah ke Pulau Sempu, pulau ini terpencil dan tidak ada sanitasi sama sekali. Lalu banyak monyetnya. Kalian harus mempersiapkan bekal makanan yang cukup, terutama air yang banyak (walau pasti berat di perjalanan). Tapi air ini wajib, buat minum dan buat sanitasi (misal mau mandi, BAB atau BAK).  Jangan terlalu banyak makan atau makan sambel pedas, karena kalian tidak akan menemukan toilet. Jadi kalian harus mencari tempat aman di semak-semak buat buang hajat sambil saling menjaga.

Sayangnya, sekilas menurut penjelasan panitia, para pengunjung kurang memperhatikan kebersihan. Sampah-sampah sudah mengggunung, dan tidak ada tindakan dari pemerintah daerah untuk merawat/menyelamatkan pulau ini.

Di sela acara kemping, pada malam harinya setelah acara makan bareng, ada ramah tamah untuk berkenalan dengan semua peserta dan panitia, serta kritik dan saran bagi EO-nya. Saya sempat berdoa untuk segera diselamatkan dari pulau itu, karena saya tidak bisa mandi dan bersih-bersih seperti biasanya hiks. Kalau perempuan memang agak rempong kan. Tapi tetep semangat dan merasa senang.

Sedikit view :

Seluruh rombongan trip berfoto saat tiba di Pulau Sempu
Seluruh rombongan trip berfoto saat tiba di Pulau Sempu
Pantainya, aman untuk berenang dan maen air. Oya saya nulis sesuatu di pasir itu =D
Pantainya, aman untuk berenang dan maen air. Oya saya nulis sesuatu di pasir itu =D
View dari atas, kira-kira begitulah lekuk Pulau Sempu
View dari atas, kira-kira begitulah lekuk Pulau Sempu

 

2. Bromo

Tempat ini sepertinya sudah sangat terkenal di mana-mana. Sebenarnya, Bromo itu kurang cocok jika di sebut gunung. Bromo hanyalah perbukitan yang sudah menjelma menjadi tempat wisata komersil yang gaung kemegahannya sudah tidak terasa lagi. Di bawah Bromo adalah lautan pasir laksana gurun di daerah timur-tengah. Memang betul-betul gurun yang panas dan semuanya dilapisi pasir.

Ada beberapa spot di Bromo yang diserbu pengunjung. Semua mengejar fenomena sunrise, jadi pagi-pagi kita akan melihat lautan manusia seperti semut yang menyerbu Bromo. Untuk mencapai Bromo, digunakan mobil jeep besar khusus. Berangkat tengah malam menuju gunung yang super dingin. Kalian pernah ke Lembang? Perjalanan ke Bromo melewati rasa dingin yang sepuluh kali lipat lebih besar dari Lembang.

Pertama-tama, kita mengejar sunrise di sebuah bukit (yang saya lupa namanya) sampai matahari betul-betul muncul. Tapi pemandangannya memang indah banget. Tidak akan menyesal kalian jika berada di sana. Betul-betul indah dan magis, baik langit, pasir maupun hamparan perbukitannya. Dari jauh sih, hehe. Lalu dilanjutkan ke lokasi utama yang ada kawahnya. Di situ kita akan mendaki tangga yang jumlahnya ratusan, setelah mendaki dan berjuang melewati lautan pasir. Bagi yang tak mampu berjalan, bisa menyewa kuda sampai depan tangga. Saya tidak pakai kuda doong, lebih asyik bergumul dengan pasir-pasir sambil foto-foto huehuehue.

Kami juga diajari oleh panitia cara menginjak pasir saat turun dari puncak kawah. Oya, persiapan buat ke Bromo itu simpel saja : jaket super tebal, masker bagus, kupluk yang menutupi kepala/muka, kaos tangan tebal, sepatu dan kaos kaki, plus syal dan kacamata kalau jaket dirasa kurang. Semua itu melindungi kita dari udara dingin dan pasir. Semua benda elektronik harus diamankan di dalam tas atau tidak usah dibawa, simpan di mobil karena ada kemungkinan rusak terkena pasir. Jangan lupa bawa air minum dan makanan ringan.

salah satu spot keren dekat Bromo, pagi-pagi sesaat setelah matahari terbit
salah satu spot keren dekat Bromo, pagi-pagi sesaat setelah matahari terbit
Gurun pasir Bromo.
Gurun pasir Bromo.
Kawahnya. Deg degan pas melongok ke bawah sana, bikin terkesiap
Kawahnya. Deg degan pas melongok ke bawah sana, bikin terkesiap
Mendaki terus menuju puncak Bromo. Seruuu, blusukan di pasir.
Mendaki terus menuju puncak Bromo. Seruuu, blusukan di pasir.

 

3. Bonus : Bukit Teletubbies

Dalam perjalanan pulang dari Bromo, kami mampir di Bukit Teletubbies. Cocok sekali bagi foto pre-wedding wkwkwkwk. Kenapa di sebut Teletubbies? Konon katanya karena liukan dan hamparan bukitnya mirip bukit-bukit di film teletubbies. Apa iya ya? Saya melihatnya kok tidak mirip-mirip amat. Dari kejauhan, memang cantik. Tapi dari dekat, terutama di bawah bukitnya, banyak tahi kuda dan rumput-rumputnya mengering. Tidak asik buat pose foto aneh sambil jumpalikan nih.

Memang di situ banyak kuda, terutama bagi yang ingin jalan-jalan mengitari bukitnya.

Bisa lho katanya foto prewed di sinih =D
Bisa lho katanya foto prewed di sinih =D
Coba kalau itu di gurun Nevada yaaa *ngayal*
Coba kalau itu di gurun Nevada yaaa *ngayal*

4. Lain-lain

Saya bertemu banyak sekali teman baru orang-orang keren saat trip ini. Walaupun saya bersama 3 orang teman, tapi saya usahakan agar lebih banyak membaur dengan teman baru. Seingat saya, mereka datang dari Jakarta, Surabaya, Kudus, Bandung, dan beberapa kota lainnya (terutama di Jawa Tengah). Ada yang pertama kali ikut trip seperti saya, ada juga yang sudah langganan sehingga sudah sangat kenal dengan para panitia. Tapi di sini, semua panitia sangat ramah dan baik. Mereka selalu siap siaga.

Saya ketemu Om Ischam, ketuplak EO dan rekannya yang kocak abis, Om tukang foto-foto yang bersabar dengan kenarsisan kami (lupa namanya duh *keplak kepala sendiri*), mbak-mbak cantik dari Jakarta dan pacar-pacar mereka (kayaknya sih, sotoy haha), pasangan kekasih, Kang Anwar dari Bandung yang ternyata pengusaha muda sukses (masih muda bangeeet udah sesukses dan semandiri itu! Keren!), Pay yang hobi fotografi dan foto-fotonya bikin ngiler, Mbak Yanti dari Kudus yang cantik, Mbak Arsha Ari yang baik, Mbak Rosa dan Mbak Agnes se-Bandung yang ternyata se-hotel tapi baru nyadar pas mau pulang (ther-la-lu), Mbak Mala dan Mbak Yani yang narsis, Ibu Bapak dan 2 anaknya yang sekeluarga hobi traveling (ganas banget ya wkwkwkkwk), dan mbak/mas lainnya yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

Daaaan, saya katemu sama Siwi. Siapa sih bloger yang tidak kenal Siwi? Haha. Saya diajak jalan-jalan sebentar sebelum pulang (berhubung waktu yang sangat terbatas) di sekitar kota dan ditraktir makan es krim di tempat terkenal di Malang. Kami mengobrol segala macam hal [ngobrolin apa ajaaa ya waktu itu? =)) ].

Malang emang enak banget buat jalan-jalan. Udaranya tidak terlalu panas juga, tidak jauh beda dengan Bandung. Saya sangat merindukan kota ini. Mudah-mudahan saya bisa ke Malang lagi suatu hari nanti.

Tugu Malang. Gambarnya jungkiiiiir lagi >:(
Tugu Malang. Gambarnya jungkiiiiir lagi 😡
Siwi, yang malu-malu =D Ini saat makan es krim di Toko Oen yang terkenal di Malang.
Siwi, yang malu-malu =D
Ini saat makan es krim di Toko Oen yang terkenal di Malang.

 

 

5 thoughts on “Pisang, Pulau Sempu, Bromo, dan Siwi!

  1. Kok saya jadi bingung begini ?_?
    Link yang ada di follower itu : http://oeuvre.wordpress.com/
    Link yang saya tautkan di tulisan atas juga : http://oeuvre.wordpress.com/
    Link yang ada di komentar di nama Kang Max juga : http://oeuvre.wordpress.com/
    Sama kan tuh? Kok bisa salah link?
    Tapi pas saya klik berkunjung ke link itu emang blognya….kayaknya blog baru sih. Bukan blogmu yang dulu.
    Atau seharusnya yang ini (nyomot dari komentar lama) –> http://maxheartwood.wordpress.com/ ?

    u__u

    Like

Leave a comment