I’ll Make This School Fun !

Jika guru (pendidik) merupakan salah satu elemen penting dalam pendidikan yang kepadanya kita percayakan pembentukan manusia sehingga diharapkan akan melahirkan generasi -generasi yang lebih baik, maka, sebenarnya guru seperti apakah yang (seharusnya) bisa memikul tanggung jawab seperti itu?

Guru yang ideal? Ideal seperti apa? Sempurna?

Karena secanggih dan sekeren apapun sebuah sistem pendidikan dibangun dalam sebuah institusi,tapi itu tidak akan menjamin anak didiknya menjadi mencintai sekolah sebagai tempatnya berkembang menjadi lebih manusiawi. Karena yang bisa melakukan itu adalah para guru yang ada di dalamnya.

Jika ditanya ‘guru yang seperti apa’, saya pertama kali teringat kepada sesosok guru yang saya kenal melalui sebuah manga (komik jepang) berjudul Great Teacher Onizuka; betul, dialah Onizuka Eikichi. Saya mendapatkan gambaran tentang sekolah yang bisa menyenangkan para murid dengan tulus dan bahwa sekolah bukan hanya tempat mendapatkan kecerdasan akademis, melalui manga ini! Sebuah manga dengan genre ecchi dan hanya direkomendasikan dibaca oleh -menurut saya, kalangan usia 21 tahun ke atas (sayangnya).

Apakah Onizuka seorang guru yang cukup ideal dan teladan? Sama sekali tidak. Dia tidak botak tentunya. Dia adalah mantan berandalan berusia 22 tahun, suka berkelahi, anggota geng, karateka ban coklat, pervert, dan agak agak gaptek dengan ijasah yang tidak jelas. Dalam masa penganggurannya dia sangat hobi mengintip rok pendek anak abege SMA. Tujuannya menjadi guru juga bukanlah tujuan mulia mencerdaskan generasi bangsa atau gombalan yang lebih dari itu, melainkan hanya: ingin memiliki istri berusia 16 tahun !

Lalu kenapa seorang yang sama sekali tidak mempunyai latar belakang pendidikan guru dan bahkan miskin skill mengajar bisa menjadi guru yang amat dicintai muridnya ? sehingga para murid super bandel atau kalangan tertindas selalu punya alasan datang ke sekolah untuk belajar dengan gembira, dan membuat mereka bisa menentukan impian masa depan mereka dan berusaha menggapainya?

Saya pikir, Onizuka mengajar dengan hati. Dia punya motto : “I’ll make this school fun!”, dan memang itulah yang terjadi. Walaupun pada dasarnya, secara pribadi dia suka kekerasan dan pervert se-alaihim gambreng, tapi dia tidak pernah memukul muridnya atau melecehkan mereka secara seksual. Karena kebaikan itu memang muncul dari dalam hatinya: ingin membuat anak didiknya benar -benar menikmati sekolah tanpa merasa tertekan. Dia memahami permasalahan murid -muridnya, dan memposisikan diri sebagai seorang teman yang siap mendengarkan segala keluh kesah mereka. Tidak hanya menjejali dengan pelajaran -pelajaran akademis. Walaupun, tak jarang pula ia bersikap sangat tegas (bahkan cenderung kasar) terhadap para siswa yang berandal. Tapi cara yang dipakainya tidak membuat dirinya dibenci para siswa.

Tokoh Onizuka memang fiktif. Dan kisah -kisah dalam manga tersebut bisa dibilang utopia. Pada kenyataanya, saya tidak yakin akan ada institusi yang bisa menerima orang seperti Onizuka menjadi  guru (Onizuka pun bisa diterima karena ‘kelalaian’ guru lain di sekolahnya bukan karena skill mengajar). Dan saya juga tidak yakin apakah ada orang tua yang akan memberikan anaknya untuk dididik oleh karakter guru semacam Onizuka yang nyentrik dengan cara mengajarnya yang kadang kontroversial itu.

Tapi, saya tertarik dengan filosofi mengajar Onizuka : I’ll make this school fun, dan menjadikan sekolah sebagai tempat yang menyenangkan untuk belajar. Sehingga selalu ada alasan yang membuat kita bisa pergi ke sekolah dengan hati dan pikiran yang terbuka, yang dengannya kita siap menerima dan menyerap ilmu dengan baik dan sadar.

Dan yang diperlukan adalah -saat kita ingin menjadi seorang guru yang baik, kita belajar langsung dari murid kita sendiri. Para guru harus lebih kreatif membuat para siswanya merasa bahagia. Dan itu semua tidak diajarkan pada para calon guru. Dan pada akhirnya Onizuka juga belajar dari murid -muridnya sendiri yang membuat dia benar -benar bercita -cita untuk mendedikasikan hidupnya sebagai guru, benar -benar seorang guru yang bisa membuat murid -muridnya bahagia.

Saya tidak tahu, apakah ada diantara para guru yang sempat membaca manga GTO ini atau buku Summerhill School-nya A.S Neill. Ada banyak hal baik yang bisa diambil dari kisah -kisah tersebut.

[gambar dari sini]

3 thoughts on “I’ll Make This School Fun !

    • hehe, yang itu lupa ke-edit. soalnya ini tadinya mau buat politikana, jadi sedikit nyerempet pak bot. Eh, jadi lupa dihilangkan botak-nya, hehe :mrgreen:

      Like

Leave a comment